Rumah Ya Rabbi; Siapa Bilang Kesederhanaan Tak Memicu Suspense

Buku ya Rabbi, salah satu bagiannya menceritakan perjalanan hidup seorang manusia yang berasal dari keluarga miskin hingga membangun keluarga baru dengan kekayaan yang tak pernah ia rasakan semasa kecil. Pak Jaya begitu sebutannya. Ia hidup dengan beriman kepada Allah dan tak pernah melakukan dosa besar.
Pak Jaya tak pernah absen dari shalat subuh berjamaah di mesjid dilanjutkan dengan membaca Alquran. Pada suatu hari beliau merasa ada yang mengajal dari kehidupannya. Lalu ia berbagi cerita dengan teman yang selalu shalat berjamaah subuh di mesjid.
Singkat cerita, Pak Jaya ingin bertaubat dan menjual rumah yang ditempatinya dan keluarga. Hingga ingin tinggal di gubuk yang sangat sederhana saja. Namun hal ini selalu mendapat larangan keras dari anaknya.
Hingga beliau jatuh sakit dan tak pernah shalat berjamaah lagi dimesjid beliau masih tinggal dirumah itu.
Lalu sahabatnya yang selalu di mesjid datang berkunjung dan terkejut, tak mungkin seorang pegawai negeri biasa bisa memilik rumah seperti ini.
“Lalu sang isteri hanya mengangguk. Nampak sembab matanya bekas tangisan kesedihan. “ya, Bapakmeninggal dalam keadaan bagus, Insya Allah. Dia mengakhiri hidupnya dengan kalimat thaiyyibah ‘la ilaha illallah’, tapi…tapi…tapi, sesudah itu tetap mengigau menyebut rumah…rumah…rumah, ya Rabbi.” Dan air mata tumpah lagi dari pelupuk mata tuanya.”
Apa yang terjadi dengar Pak Jaya selama hidupnya? Mengapa Pak Jaya selalu menyebut rumha… ya rabbi?
Semua dijabarkan dalam buku ini.
Judul Buku : Rumah Ya Rabbi; Siapa Bilang Kesederhanaan Tak Memicu Suspense
Penulis : Abdul Qaiyum
Penyunting : Fairus M. Nur Ibrahim
Dicetak oleh : Bandar Publishing
Cetak : Pertama, Nopember 2017
ISBN : 978-602-8307-32-1
Tebal : vii + 120 hlm
Leave a Reply