639 KM : Jejak Gerilya Sudirman

Di atas singgasananya – sebuah tandu kayu – Sudirman merasakan semangat menyala sekaligus kekecewaan yang mendalam. Ia bisa memilih diam di istana, menjunggu musuh datang untuk menangkapnya seperti yang dilakukan pemimpin lain, tapi ia memilih untuk berjuang dengan cara bergerilya.
Kesehatannya yang memburuk tidak memupuskan semangatnya melakukan perlawanan dan memperjuangkan tanah air. Ia menembus hutan dengan siasat yang tak pernah disangka musuh, mengorbankan segala harta yang dimilikinya, merelakan hatinya menjauh dari orang-orang yang amat dicintainya. 693 kilometer dijejakiya, dibayangi ancaman kematian. Semuanya demi merebut kemerdekaan.
Berlatar sejarah pasca-kemerdekaan, novel ini menjawab apa sesunguhnya yang menjadi sumber kekuatan Sudirman dalam perang gerilya dan kekecewaan Sang Jenderal terhadap pemimpin sipil.
Penulis juga memberikan gambaran pahlawan secara manusiawi melalui novel ini, bahwa sejarah bukan mengulang pengetahuan yang telah diserap publik, namun menghadirkan sosok pahlawan melalui hal-hal yang luput dan mungkin disembunyikan. Termasuk di dalamnya, bagaimana Sudirman adalah pejuang ynag mengeksplorasi keterbatasan dengan semangat yang menyala.
Buku ini berhasil menghidupkan kembali sosok pahlawan terbesar Indonesia di tengah kita, dengan gambaran yang lebih dekat dan nyata. Penulis berhasil menyalakan lagi api semangat perjuangan masa lalu yang tak boleh diabaikan generasi sekarang; demi kemerdekaan jiwa raga, yang ternyata sangat mahal harganya.
Judul Buku : 639 KM : Jejak Gerilya Sudirman
Penulis : Ayi Jufridar
Penyunting : Hermawan Aksan
Penerbit : Noura Books PT. Mizan Publika
Cetak : Pertama, Januari 2015
ISBN : 978 – 602 – 1306 – 07 – 9
Leave a Reply